Blog

Kunjungan AMO Tangerang

0ed26013-4dce-4aec-82f5-0d4a371a07aad
05ced8b4-5355-4607-a44e-05af16f5e919

AMO Tangerang bersama Ibu Merri (Dir. IHHP)

AMO Tangerang bersama Pak Febri dan team (Staff Kemenperin)

92e22070-ad84-4758-8154-5e56a9389d4e
7d6cadc0-cf17-4d67-a722-456834787d08

AMO Tangerang bersama Mr. Moichi Kashiwagi, Mr. Kosuke Mizutani dan Bp. Zakky Bagis dari Mitsubishi Corp

Media Group Manfaatkan Limbah Jelantah menjadi Biodiesel

Akmal Fauzi | 09 January 2020, 12:00 WIB

MEDIA Group terus berkomitmen untuk menerapkan sistem pengelolaan limbah yang baik dan berkelanjutan. Wujud komitmen itu dilakukan dengan mengolah limbah minyak jelantah yang dihasilkan unit usaha menjadi biodiesel.

Salah satunya, PT Pangansari Utama Food Resources (PUFR), unit usaha Media Group yang bergerak di bidang food industry. Limbah jelantah yang dihasilkan dikumpulkan dan diolah menjadi biodiesel bekerja sama dengan Artha Metro Oil.

Direktur Utama PT PUFR, Maghfur Lasah, mengatakan limbah jelantah yang dihasilkan dari proses produksi usaha setiap bulannya bisa mencapai 300 kilogram. Selanjutnya, limbah jelantah diserahkan pengelolaannya pada Artha Metro Oil menjadi biodiesel.

”Limbah itu kami kelola, dikemas dan kami kirimkan ke pihak ketiga, yang nantinya akan diolah menjadi program bermanfaat menjadi biodiesel,” kata Lasah di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (8/1).

PUFR, kata dia, berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang ramah lingkungan. Selain pengelolaan limbah jelantah, pemilahan sampah organik dan non-organik juga dilakukan dengan menerapkan sistem 3R (reduce, reuse, recyle).

“Kami mendukung zero waste, dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan sama sekali tidak ada limbah dan sampah. Kami sudah kampanyekan dan diterapkan para karyawan,”

Hal yang sama dilakukan PT Indocater, unit usaha Media Group lainnya yang bergerak di bidang katering. Limbah jelantah yang dihasilkan dari unit produksi di beberapa lokasi seperti Jakarta, Sidoarjo, Cibitung dan Purwakarta akan diolah menjadi biodiesel.

“Rata-rata 70 liter sampai 80 liter limbah jelantah per hari. Dengan diolah menjadi biodiesel ini akan bermanfaat. Dan tentu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dari limbah yang dihasilkan,” kata Manajer PT Indocater, Achmad Hirawan.

Direktur Artha Metro Oil, Setiady Goenawan, mengatakan limbah jelantah yang dikirim dari Media Group akan dibawa ke Tangerang untuk filterisasi. Setelah itu, limbah akan dibawa ke tempat pengelolaan di Sidoarjo, untuk proses pengolahan menjadi biodiesel.

“Dengan kerja sama dengan Media Group ini kami begerak untuk menyelamatkan bahaya limbah jika tidak dikelola dengan baik. Tentu kami mendukung penuh program Media Group,” kata Setiady. (OL-6)

Media Group Menuju Zero Waste

8ZItrbke4m

Renatha Swasty 27 November 2019 19:15

Jakarta: Karyawan Media Group khususnya unit usaha yang berada di lingkungan Kedoya, Jakarta Barat didorong meminimalisasi penggunaan sampah plastik. Media Group tak ingin lagi ada sampah plastik.
 
CSR Officer Media Group Lisa Luhur menyebut sejak setahun terakhir, kantin, kafe maupun plaza tempat jual beli makanan minuman tidak lagi menggunakan plastik. Sampah yang dihasilkan juga dikelola serius.
 
“Kita punya penampungan sampah di Kedoya tidak berakhir di Bantar Gebang. Tidak masuk TPA (tempat pembuangan akhir) sampah kita. Tidak busuk di Bantar Gebang, tapi diproduksi bermanfaat dan ada nilai ekonomis yang kita terima,” kata Lisa dalam diskusi ‘Kick Off Menuju Zero Waste Media Group’ di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis, 27 November 2019.

25590660-97df-46d8-ac03-af5ad60209e6

Penandatanganan kerja sama 100 rp/kg untuk anak sekolah yang kurang mampu dengan nara kreatif, Di kementrian lingkungan hidup tanggal 10 januari 2020 tindak lanjut dari pengumuman kerja sama di media komplek

Lisa menuturkan Media Group bekerja sama dengan pihak ketiga buat mengelola sampah.
Dia mengungkapkan setiap bulan sebanyak 12 ton sampah organik dikirim ke Biomagg. Sampah-sampah itu dikelola buat dimakan lalat hitam.
 
“Nanti jadi pakan ternak diekspor ke Jepang buat kosmetik dan lain-lain,” beber dia.
 
Media Group juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Waste 4 Change buat mengolah sampah plastik. Sampah-sampah itu diolah buat alternatif energi.
 
Sementara sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) diserahkan pengelolaannya pada PT Bintangmas Cahaya Internasional. Perusahaan itu mengelola penambangan kapur dan pengolahan kapur siap pakai. Perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah Sukabumi.
 
Selanjutnya sampah minyak jelantah diserahkan pengelolaannya pada Artha Metro Oil. Dalam waktu dekat Artha Metro Oil bakal bekerja sama dengan Nara Kreatif.
 
Nantinya, penjualan setiap kilogram minyak jelantah bakal dikonversikan menjadi Rp100 buat sekolah gratis anak-anak kurang mampu. “Kalau Media Group mensupport minyak, kalau saya hitung-hitung bisa bantu satu kelurahan 150 orang,” papar pendiri Nara Kreatif Nezatullah Ramadhan.
 
Lisa menyebut keseriusan pengelolaan sampah plastik ini lantaran perusahaan ingin membantu pemerintah dalam pengurangan palstik. Namun, dia menyebut tantangan ini masih berat.
 
Dia menyebut perlu peran serta 2.574 karyawan di Kedoya buat mengurangi sampah. Dalam waktu dekat perusahaan bakal membagikan lunch box serta tas.
 
“Jadi kalau jajan ke luar, tidak lagi membawah plastik. Kami rencanakan juga setiap ruangan ada tempat sampah beda beda,” beber Lisa.
 
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, menyambut baik gerakan yang mulai dilakukan Media Group. Novrizal menyebut kewajiban pengelolaan sampah tak cuma dibebankan pada pemerintah daerah tapi setiap orang.
 
“Kalau semua orang melakukan meskipun kecil dunia bisa kita ubah,” kata Novrizal.